Mengikat benang pada plangkan |
Pada tulisan sebelumnya, kita telah mengikuti Proses Pembuatan Kain Tenun Ikat ATBM: Membuat Benang Lungsi (1). Setelah benang lungsi terpasang pada alat tenun, tinggal menunggu benang pakannya. Nah, kali ini kita akan mengamati bagaimana membuat benang pakan.
BENANG TENUN untuk pakan disiapkan terlebih dahulu. Kualitas benang berbeda-beda loh, secara garis besar ada dua jenis yaitu katun biasa dan katun mercerised. Lebih jelasnya, baca ini: Ragam Benang Katun untuk Tenun Ikat. Ada juga loh yang menggunakan benang jenis lain seperti rayon, polyester, atau viscos.
Menyepul menggunakan Jontro |
Pada proses ngeteng, benang pakan yang tersusun dipasangkan pada alat segi empat yang disebut PLANKAN. Hasilnya, benang pakan terpasang rapi berjajar. Pada plankan inilah digambar motif atau sketsa yang nantinya menjadi motif dalam kain tenun.
Membuat Corak Kain Tenun
Nah, setelah selesai dibuat sketsa corak plankan dibawa ke pekerja ikat. Beberapa bagian diikat dengan warna tali rafia yang berbeda. Proses MENGIKAT merupakan proses unik yang tidak ditemukan pada kain tradisional lain. Tak heran, orang Barat sering menyebut kain tenun dengan sebutan IKAT atau IKKAT. Ternyata, itu dari kata dalam bahasa Indonesia loh...hehe..
Dari proses ikat, benang dilepas dari plankan dalam kondisi masih terikat bagian bagiannya dan dilakukan proses pewarnaan yang disebut MENTER. Warna yang diberikan pertama kali adalah warna paling gelap. Alasannya, warna pertama ini akan juga dicelupkan ke warna kedua sehingga warna pertama lebih gelap dari warna kedua.
Mbatil dan Ngopesi, melepas ikatan |
Proses mengikat, mencelupkan pewarna, menjemur, dan melepaskan ikatan, dilakukan berulang-ulang sesuai ragam warna corak yang dikehendaki. Terkadang, proses ini juga menggunakan teknik tali ulang, gosokan dan teknik pewarnaan sekunder lain. Pada proses ikat ini tak jarang pengrajin juga mempunyai TEKNIK RAHASIA tersendiri untuk menghasilkan corak dan warna yang unik seperti yang ada di www.tokotenun.com. Kalo sudah rahasia, nggak boleh deh kita intip, aduuuh.... Tapi setidaknya, kita tahu gambarannya secara umum khan?
Sampai sini, bisa dibilang proses pembuatan benang pakan selesai. Namun, benang pakain ini masih harus diperoses lagi untuk menjadi kain tenun. Penasaran? Lanjutkan baca: Proses Pembuatan Kain Tenun Ikat ATBM: Menenun Benang Menjadi Kain Tenun (3)
3 Komentar
Kak saya ingin bertanya bagaimana cara memperbaiki warna pada baju jadi dari kain tenun? Saya beli di online shop yang bisa dibuatkan baju sesuai dengan keinginan pelanggan nya, dengan harga yang cukup mahal tidak sebanding seperti buluk wrnya kak.. tolong bantu saya untuk pencerahan warna pada baju jadi dari kain tenun ini kak. Terimakasih
BalasHapusKak saya punya pakaian jadi dari kain tenun beli di online shop dengan harga yang cukup mahal tapi kualitas pewarnaan nya tidak bagus tidak sebagus foto yang ada di Instagram wkt itu. Warna nya buluk padahal baru beli kak, Krn nyesek saya mencari cari cara diinternet. Bagaimana memperbaiki warna pada baju jadi dari kain tenun saya kak terimakasih
BalasHapusKak saya ingin bertanya bagaimana cara memperbaiki warna pada baju jadi dari kain tenun? Saya beli di online shop yang bisa dibuatkan baju sesuai dengan keinginan pelanggan nya, dengan harga yang cukup mahal tidak sebanding seperti buluk wrnya kak.. tolong bantu saya untuk pencerahan warna pada baju jadi dari kain tenun ini kak. Terimakasih
BalasHapus