Benang Katun Mutiara Jadi Bahan Karya Kerajinan Unik

Keberadaan benang banyak dimanfaatkan utuk bahan baku membuat kerajinan di Indonesia. Contohnya, katun mercerized atau sering disebut dengan benang katun mutiara. Benang yang dihasilkan dari proses merserisasi ini mempunyai karakteristik yang kuat dan tidak mudah putus. 

Meskipun demikian, justru benang ini mudah menyerap pewarna, dan terlihat mengkilap. Karena itu, benang yang terkenal dengan sebutan "pearl yarn" ini cocok dipakai untuk membuat kerajinan tenun ikat dan kerajinan sejenisnya.

Image: Freepik

Bangsa Indonesia terkenal dengan berbagai kerajinan sejak zaman dahulu. Berbagai karya di hasilkan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, upacara adat, maupun estetika. 

Dengan banyaknya sumber daya alam di berbagai pelosok nusantara, maka tersedia juga pilihan bahan baku yang beragam. Misalnya, tumbuhan bambu, pandan, rosela, dan rotan yang dibuat menjadi karya anyaman yang indah. Bukan hanya estetika, namun anyaman juga berguna untuk tas, tempat makanan, hingga tempat membawa barang bawaan.

Selain itu, ada juga kerajinan tenun. Karya yang menampilkan cara membuat kain dari benang, menggunakan alat tenun. Tahapan menenun memang dimulai dari proses terhadap benang. 

Langkah awal adalah memilih benang yang akan digunakan. Dalam pemilihan ini, biasanya pengrajin mempertimbangkan ketersediaan bahan di lokasi mereka.

Katun Mercerized untuk Bahan Tenun Ikat

tenun ikat bahan katun mutiara
Foto kain tenun dari benang katun mutiara. Foto : Tokotenun.com


Di berbagai pelosok daerah seperti Nusa Tenggara, atau Toraja banyak pengrajin yang memintal sendiri. Mereka membuat benang dari kapas yang di tanam di kebun. 

Berbeda dengan pengrajin tenun di Jawa, mereka mempunyai pilihan dengan adanya benang katun mutiara atau mercerised. Umumnya, benang ini perlu diproses mercerisasi yang sulit dilakukan oleh pengrajin kecil. 

Hanya pabrik besar yang melakukan proses mercerisasi benang katun. Itu pun, banyak dilakukan oleh pabrik luar negeri dengan industri benang yang terkenal. Seperti India dan Pakistan. Maka, di Indonesia keberadaan benang katun mutiara masih terpusat di pulau Jawa sebagai gerbang impor luar negeri.

Karena itu, daerah penghasil tenun yang banyak menggunakan katun mercerised adalah Troso Jepara dan Bali. Troso menghasilkan kain tenun misris, sedangkan Bali menghasilkan kain endek. Keduanya banyak memakai katun mutiara untuk wastra yang berkualitas tinggi.

Padahal, benang katun mutiara sangat ideal untuk membuat kerajinan tenun. Benangnya ulet namun lentur. Karena itu, tidak mudah putus saat ditenun pada alat tenun tradisional dan alat tenun bukan mesin alias ATBM. Proses menenun menjadi lebih lancar dan lebih cepat. 

Selain itu, benang katun mutiara juga mudah menyerap pewarna. Seperti kita tahu, kerajinan tenun ikat melalui langkah mewarnai benang untuk membentuk motif. Benang diikat sesuai pola motif, kemudian dicelupkan pada cairan pewarna. 

Setelah selesai dan dilepas ikatannya, baru proses dilanjutkan. Sampai terakhir, menenun benang menjadi kain.

Karya Makrame dengan Benang Katun Mutiara

karya makrame benang katun mutiara
Contoh Makrame dari bahan benang. Foto : Freepik

Selain tenun, kerajinan yang menggunakan bahan baku benang adalah makrame. Seni makrame adalah kerajinan yang dibuat dengan cara merangkai atau menyimpul benda-benda berupa tali. 

Pembuatan makrame dimaksudkan sebagai hiasan. Selain itu, membuat makrame juga dapat menggunakan kombinasi bahan lain. Contohnya, ranting kayu, bambu, atau manik-manik. Dalam proses pembuatannya, makrame sangat memerhatikan unsur estetika.

Umumnya, bahan baku pembuatan makrame adalah berbagai macam tali. Dalam pemilihan tali yang digunakan, biasanya sesuai dengan produk makrame yang akan dibuat. 

Biasanya, tali diusahakan yang berasal dari bahan yang lembut, kuat dan tidak terlalu elastis. 

Jenis tali yang memenuhi kriteria pembuatan makrame tersebut antara lain adalah: benang katun mutiara, benang katun, tali linen,dan benang wool. Dalam membuat karya seni makrame, dapat memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di sekitar untuk menghasilkan karya seni makrame yang indah.

Hasil akhir karya makrame bisa berupa hiasan dinding, tas, figura, anting-anting, atau gantungan kunci. Selain itu, karya makrame juga dapat menjadi gelang yang indah.

Bukan Karya Gambar atau Lukisan

Ilustrasi Karya Gambar dan Lukisan. Image by bearfotos on Freepik

Lazimnya, penggunaan katun mutiara memang ada pada karya kain tenun dan makrame. Tentu, tidak semua karya dapat menggunakan bahan baku katun mutiara. Misalnya, pada karya gambar bahan baku yang digunakan adalah pensil, spidol, atau pena. Sedangkan lukisan dapat menggunakan cat minyak.

Demikian pengenalan sekilas pada benang katun mutiara yang menjadi salah satu bahan baku dalam membuat karya. Semoga kita semakin kreatif dalam menggunakan bahan yang ada di sekitar.


Posting Komentar

0 Komentar