Kain Tenun Luntur, Tips dan Solusinya


Kain tenun luntur menjadi salahsatu faktor utama yang membuat pembeli gamang. Bahkan lepasnya bahan pewarna menjadi "musuh utama" kain tradisional yang unik ini. Biasanya kain tenun luntur diketahui setelah dicuci. Warnanya menjadi pudar dan bahkan coraknya hilang sama sekali.

Kain tenun cantik yang kita sayangi, sekali dicuci warnanya pudar tidak karuan. Ada yang sampai motifnya berganti menjadi motif "abstrak" dan setelah dicuci beberapa kain akhirnya menjadi kain polos. Sedih bukan?

Nah, biar tidak terjadi seperti ini ada baiknya kita ikuti saran Maria dari www.tokotenun.com toko online yang menyediakan aneka kain tenun berkualitas.

Penyebab Kain Tenun Luntur
Umumnya, penyebab kain tenun luntur adalah pewarna yang mudah larut air. Proceon salahsatunya, dibuat dengan basis air sehingga sangat mudah luntur. Harga pewarnanya relatif murah dan menghasilkan warna yang cerah cemerlang seperti cat air. Pewarna alam juga cenderung mudah luntur (Baca di: wolipop.detik.com)

Penyebab lain, benang yang digunakan tidak maksimal menyerap pewarna. Benang paling bagus dalam penyerapan warna adalah katun yang terbuat dari kapas. Semakin berkualitas jenis katun akan semakin baik. Lihat artikel: Ragam Benang Katun untuk Tenun.

Jangan Langsung Dicuci
Pertama, kain tenun jangan langsung dicuci sebelum kita yakin luntur atau tidaknya kain tenun. Kalau sudah terlanjur dicuci dan luntur tentu tidak dapat dipakai bukan? Beruntung kalau masih ada coraknya. Bagaimana kalau langsung pudar tidak karuan bahkan hilang semua warnanya?

Tujuan mengetahui kain tenun luntur sebelum dicuci agar jika luntur kain tenun masih bisa dipergunakan dengan perawatan yang tepat. "So, selalu ingat jangan mencuci kain tenun yang baru dibeli sebelum kita mengujinya," pesan Maria dari tokotenun.com

Cara Menguji Kain Luntur


warna tidak luntur maka dipastikan warna tersebut aman, tidak luntur pada seluruh kain," sambungnya wanita yang tinggal di kawasan sentra tenun Troso Jepara ini.

Coba kita perhatikan foto di atas. Setelah ditetesi air, warna kuning pada corak luntur merembes. Di sekitar warna kuning, warna dasar biru tercampur kuning hingga menjadi hijau. Dapat dipastikan, warna kuning termasuk luntur berat.

Jika setelah dipercikkan air tidak ada warna yang merembes pada warna lain, keringkan dan amati lagi. Apakah ada perbedaan yang mencolok antara warna yang telah tertetes air dan yang belum tersentuh air. Kita lakukan pengujian selanjutnya.



Jika air menjadi berwarna, perhatikan kainnya. Luntur berat membuat pewarna pada kain hilang/pudar dan beralih pada air. Namun jika kain yang telah dicelup tidak langsung pudar warnanya, maka termasuk kategori luntur sedang.


Luntur sedang bisa terjadi karena ada sisa pewarna yang masih menempel pada kain pada waktu proses pewarnaan. Sisa pewarna disebabkan kurang bersih pada waktu pembilasan akhir. Sedangkan pewarna sendiri masih kuat terserap pada kain.

Kategori luntur ringan ditandai air pada pengujian hanya sedikit keruh, tidak sampai berubah warna.


Merawat Kain Tenun Luntur
Pada kerajinan tenun ikat, luntur sedang dan luntur ringan bukan merupakan luntur dalam arti corak kain cepat pudar. Luntur yang terlihat lebih pada kurang bersihnya proses pembilasan yang dengan sendiri teratasi setelah beberapa kali dicuci.

Kita hanya perlu memisahkan pencucian kain tenun dengan pakaian lain sampai dipastikan kain tenun tidak lagi ada sisa pewarna. Kalau telaten, bisa juga langsung kita bilas berkali-kali agar sisa pewarna hilang. Bisa juga menggunakan detergen namun jangan direndam sebagaimana Tips Cara Merawat Kain Tenun pada umumnya.

Sedangkan pada kategori luntur berat, mutlak harus memakai dry clean.

Posting Komentar

3 Komentar

  1. tenun rangrangnya cantik2

    BalasHapus
  2. Jadi solusinya gimana gan, supaya kain tenun tidak luntur

    BalasHapus
  3. Bagaimana kalau sudah luntur kak...bagaimana cara mengembalikan warnanya?

    BalasHapus